LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Pewarnaan Gram
Nama : Vindah Verjina Ningrum
Nim : 17 3145 353 077
Hari / Tanggal : Jumat , 6 April 2018
Kelompok : III (Tiga)
Rekan Kerja : 1. Arlin
2. Ros Anita
3. Resti Samulung
4. Mega Lestari
5. Elvara violata
Penilain :
Makassar,
9 April 2018
Di
Setujui Oleh;
Asisten
Praktikan
Imanuel Gelio Seimahuira Vindah
Verjina Ningrum
Nim : 16 3145 353 017
Nim : 17 3145 353 077
Desen
Pembimbing:
Nirmawati Angria S.Si, M.Kes
NIDN
: 0918068702
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Mikrobiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari mahluk hidup yang sangat kecil yang tak
dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan peralatan khusus.
Mahluk ini,
disebut jasad renik atau mikrooganisme, terdapat dimana – mana. Diantaranya ada
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi banyak pula yang merugikan
seperti menimbulkan penyakit pada manusia.
Mikrobiologi
meliputi berbagai disiplin ilmu seperti bakteriologi, imunologi, virology,
mikologi dan parasitology. Ilmu – ilmu ini telah berkembang pesat dari
tahun ke tahun sehingga telah berdiri
sendiri – sendiri.
Pada kesempatan
kali ini, kita akan membahas yang namanya Bakteriologi. Bakteriologi sendiri
adalah ilmu yang mempelajari tentang bakteri.
Bakteri adalah
mahluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Untuk
menyelidiki ukuran bakteri, dalam pemeriksaan mikrobiologis biasanya digunakan
suatu metode pewarnaan.
Metode pewarnaan
sendiri terbagi menjadi 3 yaitu pewarnaan sederhana, pewarnaan diferensial dan
pewarnaan khusus
Pada praktikum
kali ini kita akan melakukan pewarnaan diferensial pada bakteri. Tidak seperti
pewarnaan sederhana yang hanya menggunakan satu macam zat warna saja, pewarnaan
ini menggunakan lebih dari satu macam zat warna, pewarnaan diferensial terbagi
menjadi tiga yaitu pewarnaan gram
positif, gram negative dan pewarnaan BTA (Basil Tahan Asam), untuk
praktikum kali ini kita akan melakukan pewarnaan Gram pada bakteri. Pewarnaan
ini berbeda dengan pewarnaan sederhana yaitu pada pewarnaan ini kita
menggunakan 4 macam zat warna yaitu Kristal violet, lugol, alcohol dan air
fuksin.
Untuk lebih
jelasnya akan dibahas pada pembahasan
praktikum ini.
B. Tujuan
Tujuan praktikum
ini adalah untuk mengetahui cara pewarnaan gram dan untuk mengidentifikasi gram
positif dan gram negative.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Mikroorganisme yang ada
di alam ini mempunyai morfologi,
struktur dan sifat – sifat yang khas begitupula dengan bakteri. Bakteri yang
hidup hamper tidak berwarna dan kontras dengan air. (Berty dkk.2015)
Bakteri merupakan
organisme uniseluler, prokariotik (nucleoid), tidak berklorofil, saprofit atau
parasite, pembelahan biner, termasuk Protista. (Agnes,2012)
Secara umum bakteri
mempunyai empat macam bentuk yaitu (Indan.2003):
1. Bentuk
coccus (kokus)
Bentuknya bulat seperti peluru.
Menurut pembelahannya dibagi menjadi :
a. Diploccocus
Yaitu coccus yang membelah diri ke
satu arah dan setelah pembelahannya tetap berkelompok dua – dua. Misalnya : diplococcus
pneumonia, Neisseria gonorhoea dan Neisseria Meningitdis.
b. Streptococcus
Yaitu coccus yang membelah diri ke
satu arah, di mana setelah pembelahannya tetap tidak berpencar, menyerupai
rantai. Misalnya streptococcus pyogenes.
c. Tetracoccus
Yaitu coccus yang membelah diri
kedua arah dan setelah pembelahannya tetap berkelompok empat – empat. Misalnya
gaffkya tetragena.
d. Sarcina
Yaitu coccus yang membelah diri
ketiga arah yang mempunyai sudut 90◦ (Sembilan puluh derajat), dimana setelah
pembelahannya tetap berkelompok menyerupai kubus. 8 cocci. Misalnya sarcina
lutea.
e. Staphylococcus
Yaitu coccus yang membelah diri
kearah yang tidak teratur, kemudian berkelompok menyerupai buah anggur. Contohnya
: staphylococcus pyogene.
2. Basil
Bentuknya seperti batang. Misalnya
: clostridium tetani, mycobacterium tuberculosis dan pasteurella pestis.
3. Koma
(Vibrio)
Bentuknya berupa batang bengkok,
mnyerupai koma. Misalnya vibrio comma atau vobrio cholera, vibrio el tor.
4. Spirillum
(spiral)
Berupa batang yang melilit.
Misalnya : treponema pallida, treponema pertinue dan spirillum minus.
Untuk mempelajari morfologi, struktur, sifat
– sifat kuman (bakteri) yaitu dengan mengamati bentuk sel bakteri dengan mudah
untuk di identifikasi adalah dengan cara metode pewarnaaan. (staff pengajar FK
UI. 1994)
Teknik
pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
pengecatan sederhana, diferensiasi dan structural. ( Berty. Dkk, 2015)
Pewarnaan
gram adalah pewarnaan differensial yang sangat penting. Ditemukan oleh
Christian Gram pada tahun 1884 . (staff pengajar FK UI. 1994)
Berdasarkan
pewarnaan gram, bakteri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.
Bakteri gram positif
2.
Bakteri gram negative
Pewarnaan
gram dapat digunakanuntuk determinasi bakteri, yaitu dengan melihat hasil akhir
pewarnaan bakteri. Pada akhir pewarnaan, Gram positif berwarna ungu (violet)
dan bakteri gram negative berwarna merah. Perbedaan tersebut terjadi karena
adanya perbedaan komposisi dinding selnya, dimana pada bakteri gram negative
lebih rumit daripada gram positif. (Agnes, 2015)
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A. Waktu
dan Tempat
1.
Waktu
Adapun waktu yang di gunakan pada praktikum Bakteriologi
1 adalah:
Hari : Jumat
Tanggal : 6 April 2018
Pukul : 13 : 30 Wita s/d selesai
2. Tempat
Adapun tempat dilaksanakaannya praktikum Bakteriologi
1 adalah: bertempat di laboratorium mikrobiologi lantai 1 gedung D STIkes Mega
Resky Makassar.
B. Alat
dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah:
a) Ose
bulat
b) Pipet
tetes
c) Objek
glass
d) Beaker
glass
e) Bunsen
f) Korek
g) Mikroskop
2. Bahan
Adapun bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah:
a) Zat
pewarna ( Kristal violet, lugol alcohol 96%, dan air fuksin )
b) Aquadest
c) Tissue
d) Oli
immersion
e) xylol
f) Biakan
bakteri
C. Prinsip
Kerja
Bakteri gram positif
yang memiliki dinding peptidoglikan yang tebal akan menyerap zat warna Kristal
violet da diperkuat oleh lugol membentuk kompleks lugol kristal violet.
Sedangkan gram negative akan menyerap zat warna kedua yaitu air fuksin dan akan
melepaskan zat warna pertama oleh adanya alcohol 96% .
D. Prosedur
Kerja
1. Di
sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Diambil
sebuah objek glass, kemudian fiksasi sebanyak 2-3 kali.
3. Di
sterilkan ose sebelum mengambil kuman dengan dipijarkan ( pemijaran api Bunsen)
dari ujung ke pangkal.
4. Diambil
kuman sedikit dengan ose yang telah dibersihkan,
5. Di
buat ulasan pada objek glass yang telah difiksasi tadi membentuk baygon
6. Di
fiksasi kembali objek glass sebanyak 2-3 kali.
7. Diteteskan
Kristal violet pada objek glass sebanyak 1-2 tetes, usahakan semua ulasan
tertutupi dan tunggu selama 2 menit
8. DiCuci
air mengalir
9. Ditetesi
larutan lugol pada objek glass sebanyak 1-2 tetes, usahakan semua ulasan
tertutupi dan tunggu selama 2 menit.
10. Dicuci
air mengalir
11. Diberi
larutan pemucat (alcohol 96%) setetes demi tetes hingga etanol yang jatuh
berwarna jernih.
12. Dicuci
air mengalir
13. Diteteskan
air fuksin sebanyak 1-2 tetes dan tunggu selama 1 menit.
14. Dicuci
air mengalir
15. Dikeringkan
preparat
16. Di
amati dibawah mikroskop perbesaran 100 X (ditaaammmbahkan oil emersi
sebelumnya)
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
(Gambar )
Gambar IV. 1
Pertama objek glass
difiksasi sebanyak 2-3 kali
|
Gambar IV. 2
Setelah itu, pijarkan ose dari ujung ke pangkal agar
steril saat pengambilan bakteri.
|
Gambar IV. 3
Sebelum biakan diambil, terlebih dahulu difiksasi ujung
cawan petri agar biakan tetap dalam keadan steril.
|
Gambar IV. 5
Setelah biakan diambil, kemudian di ulaskan pada
preparat seperti bentuk baygon
|
Gambar IV. 7
Setelah itu difiksasi kembali preraparat agar dapat
mempererat bakteri serta mencegah agar kumannya tidak menyebar
|
Gambar IV. 6
Setelah itu, ose kembali dipijarkan dari pangkal ke
ujung untuk membunuh sisa mikroba yang ada di ose
|
Gambar IV. 4
Diambil biakan dari cawan petri
|
Gambar IV. 8
Kemudian diteteskan Kristal violet dan tunggu selama 2
menit
|
Gambar IV. 11
Setelah 2 menit kemudian dicuci pada air mengalir
|
Gambar IV. 12
Ditetesi alcohol 96% tetes demi tetes dan dicuci air mengalir
|
Gambar IV. 10
Diteteskan lugol sebanyak 1-2 tetes dan tunggu selama 2
menit.
|
Gambar IV. 9
Setelah 2 menit kemudian dicuci pada air mengalir
|
Gambar IV. 13
Diteteskan air fuksin sebanyak 1-2 tetes dan diamkan
selama 1 menit
|
Gambar IV. 12
Dicuci air mengalir dan keringkan
|
Gambar IV. 14
Diamati dibawah mikroskop
|
Gambar IV. 16
Hasil bakteri gram Positif yang di amati dibawah
mikroskop perbesaran 100X
|
Gambar IV. 15
Hasil bakteri gram Negatif yang di amati dibawah
mikroskop perbesaran 100X
|
B. Pembahasan
Bakteri
umumnya tidak memiliki pigmen, sehingga tidak berwarna dan hamper tidak
terlihat karena tidak kontras dengan media di mana mereka hidup. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pewarnaan agar bakteri tampak jelas bila diamati dengan
mikroskop.
Pada
praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 6 April 2018 di laboratorium mikrobiologi
dan patologi DIV Analis Kesehatan Stikes Mega Rezky Makassar dengan judul pewarnaan differensial yang bertujuan untuk mengetahui metode pewarnaan
pada bakteri serta mengidentifikasi antara bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif. Berbagai macam tipe morfologi bakteri seperti coccus, basil dan
spiral.
Pewarnaan
differensial yaitu metode pewarnaan yang menggunakan lebih dari satu macam zat warna.
Untuk pewarnaan differensial zat warna yang digunakan yaitu Kristal violet,
lugol, alcohol 96% dan air fuksin, pada pewarnaan differensial tergolong atas
tiga yaitu pewarnaan gram positif, gram negative dan pewarnaan BTA. Namun pada
praktikum kali ini kita akan membahas tentang pewarnaan Gram.
Bakteri
gram positif memiliki dinding peptidoglikan yang tebal akan menyerap zat warna
Kristal violet da diperkuat oleh lugol membentuk kompleks lugol kristal violet.
Sedangkan gram negative akan menyerap zat warna kedua yaitu air fuksin dan akan
melepaskan zat warna pertama oleh adanya alcohol 96% .
Pada praktikum
ini kita melakukan pewarnaan gram, dimana pada pewarnaan ini menggunakan lebih
dari satu zat warna yaitu Kristal violet, lugol, alcohol 96%, dan air fuksin
untuk mengidentifikasi antara gram negative dan gram positif dengan melakukan fiksasi
pada objek glass terlebih dahulu, kemudian pemijaran pada ose dari ujung ke
pangkal untuk mengambil biakan pada cawan petri dan di letakkan di objek glass membentuk
ulasan seperti baygon, dan fiksasi kembali objek glass. Tuuan untuk memfiksasi
kembali objek glass yaitu untuk merekatkan bakteri pada objek glass dan untuk
mematikan bakteri agar tidak menyebar. Setelah itu diberikan Kristal violet
sebanyak 1-2 tetes dan diamkan selama 2 menit, kemudian dicuci dengan air
mengalir tanpa langsung di tumpahkan pada ulasan yang diuat pada preparat
melainkan melewati gegep atau tangan saat kita mencucinya agar tidak merusak
preparat yang telah kita buat, Kristal violet disisni akan berikatan pada
bakteri gram positif sehingga bakteri gram positif akan berwarna ungu(violet). Diteteskan
lugol sebanyak 1-2 tetes dan diamkan selama 2 menit, disini lugol berfungsi
sebagai pengikat antara zat warna Kristal violet dengan bakteri. Dicuci air
mengalir, dan teteskan alcohol 96% setetes demi tetes (disini alcohol 96%
berfungsi sebagai peluntur atau sebagai pelepas ikatan Kristal violet-lugol
antara zat warna Kristal violet dengan dinding sel bakteri gram negative.
Setelah itu dicuci air mengalir dan teteskan air fuksin sebanayak 1-2 tetes
selama satu menit, disini air fuksin akan berikatan dengan dinding sel bakteri
gram negative sehingga pada bakteri gram negative akan menghasilkan warna
merah. saat diamati menggunakan mikroskop dapat kita lihat bahwa bakteri yang
didapatkan adalah bakteri gram negative dengan bentuk basil yang berwarna merah.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil yang didapatkan, dapat kita simpulkan bawha bakteri yang kita dapatkan
pada pewarnaan gram ini yaitu bakteri gram negative berbentuk basil.
B. Saran
Pada
praktikum kali ini , pratikan harus
menyiapakan alat dan bahan terlebih dalu, dan praktikan harus tau apa yang akan
dia lakukan di dalam laboratorium, harus memahami dengan baik prosedur kerja
dan melakukan sesuatu dengan baik agar tidak merugikan rekan kerja, serta
menjaga kesterilan dari alat – alat yang digunakan. Karena yang kita hadapi
adalah bakteri, jadi harus steril.
DAFTAR PUSTAKA
Entjang,
Indan. 2003. Mikrobiologi &
parasitology. Bandung : P.T Citra Aditya Bakti.
Staff
pengajar FK UI . 1994. Buku Ajar
Mikrobiologi kedokteran Edisi Revisi
. Jakarta : Salemba Medika
Veibrita
S, Berty dkk. 2015. Jurnal Praktikum
Mikrobiologi Pewarnaan dan cara – cara pewarnaan.Samarinda : Universitas
Mulawarman
Sri
Harti, Agnes .2012. Dasar – dasar
Mikrobiologi Kesehatan . Yogyakarta : Nuha Medika.
Sri
Harti, Agnes. 2015. Mikrobiologi
Kesehatan . Yogyakarta : CV ANDI OFFSET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar