KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “GEMPA”.
Kami menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang.
Tidak lupa pula kami selaku penyusun
mengucapkan terimakasih kepada guru bidang studi Geografi kami, yaitu Bapak
Drs. IBG Widja Kusuma, M.Si yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah
ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, termasuk kami selaku penyusun, dan kami minta maaf
jika makalah ini terjadi kesalahan di dalamnya, yang tanpa sengaja menyinggung
perasaan para pembaca.
Palu,
24 Januari 2015
KELOMPOK 3
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
...................................................................... 1
Daftar isi
..................................................................................
2
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang .......................................................... 3
B.
Rumusan
Masalah .................................................... 3
C.
Tujuan
........................................................................ 3
BAB II
: PEMBAHASAN
A.
Pengertian Gempa ....................................................
4
B.
Mengapa Terjadinya Gempa Bumi.........................
4
C.
Akibat Gempa Bumi....................................................
5
D. Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat
Gempa bumi ................................................................. 6
E.
Dampak Gempabumi
Terhadap Alam ................... 6
F.
Dampak Gempabumi
Terhadap Struktur Bangunan .... 7
G. Dampak Sekunder Gempabumi Berupa Kebakaran ......7
BAB III
: KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
......................................................................... 8
B.
Saran
....................................................................................
8
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang terletak di kawasan pertemuan 3
lempeng besar dunia yaitu lempeng Eurasia di utara, Pasifik dibarat dan Indo-Australia
di selatan. Hal inilah yang menyebabkan indonesia sering mengalami gempa bumi
dan tsunami. Dari bencana tersebut,banyak sekali kerugian-kerugian yang
timbul,seperti korban jiwa dan kehilangan harta benda yang tidak sedikit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
Gempa bumi itu ?
2. Mengapa
Gempa bumi Terjadi ?
3. Akibat
Gempabumi dan Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempa bumi
C. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
teori peregerakan lempeng tektonik bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis
makalah ini pada khususnya sehingga kita dapat mengantisipasi jika terjadi
bencana yang disebabkan oleh lempeng tektonik. Selain itu juga pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas geografi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
GEMPA BUMI
Gempa bumi
adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara
tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan
lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah
berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke
permukaan bumi.
B.
MENGAPA
TERJADINYA GEMPA BUMI ?
Lempeng
Tektonik
Menurut teori
lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik
besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas
astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini
bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan
lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi
tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan
dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori
sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran
Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lapisan
paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan
bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini
terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini
sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga
dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal
sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir
padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga
kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya,
yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling
mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika
dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi,
saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat
dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm per tahun.
Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi
pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada
lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga
terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Jalur Gempa bumi Dunia
Indonesia
merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng
tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.
Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.
Belajar dari pengalaman kejadian gempa bumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempa bumi dan tsunami.
Mengingat terdapat selang waktu antara terjadinya gempa bumi dengan tsunami maka selang waktu tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami dengan membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System / Ina-TEWS).
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.
Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.
Belajar dari pengalaman kejadian gempa bumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempa bumi dan tsunami.
Mengingat terdapat selang waktu antara terjadinya gempa bumi dengan tsunami maka selang waktu tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami dengan membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System / Ina-TEWS).
C.
AKIBAT
GEMPA BUMI
- Getaran atau guncangan tanah (ground shaking)
- Likuifaksi ( liquifaction)
- Longsoran Tanah
- Tsunami
- Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll)
D. Faktor-faktor
yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempa bumi
- Kekuatan gempabumi
- Kedalaman gempabumi
- Jarak hiposentrum gempabumi
- Lama getaran gempabumi
- Kondisi tanah setempat
- Kondisi bangunan
E. Dampak
Gempabumi Terhadap Alam
F. Dampak
Gempabumi Terhadap Struktur Bangunan
G. Dampak Sekunder Gempabumi Berupa
Kebakaran
Sumber : BMKG
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
dari makalah diatas,dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya gempa
bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.
B. SARAN
Setelah
mengetahui akibat dari ditimbulkannya gempa bumi,diharapkan masyarakat dapat
berhati-hati dan mengantisipasi bencana-bencana yang terjadi akibat dari
aktivitas gempa bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Website
Reference :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar